Memiliki kemampuan komunikasi, sangat berguna ketika ingin menyampaikan informasi kepada audien. Terutama ketika persentasi berlangsung, nuansa ruang persentasi akan dibawa oleh sang pembicara.
Apabila pembicara tidak mampu menguasai panggung, bagaimana audien bisa mempercayakan materi kepada dirinya. Agar tidak demam panggung, ada beberapa teknik persentasi yang bisa dilakukan.
Tips Saat Melakukan Persentasi Di Hadapan Audien
-
Tunjukkan Minat Anda Kepada Audien
Sebagai seorang pembicara, anda perlu menunjukkan minat terhadap materi yang akan dibawakan. Salah satu cara menunjukkan minat, dengan menyiapkan materi persentasi menarik. Pelajari semua materi yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.
Ketika seorang pembicara terlihat mantap mempersentasikan materinya, audien tidak akan merasa ragu terhadap materi yang disajikan.
Dari berbagai kasus yang ada, kurangnya persiapan matang membuat audien menganggap pemateri kurang kompeten. Sebab, materi menarik saja tidak cukup untuk menarik perhatian mereka.
Bahkan sebagian kasus lainnya, pemateri terlihat malas untuk menyampaikan materinya. Pemateri jenis ini, membuat audiennya merasa ogah mendengarkannya. Hal ini sungguh disayangkan, karena pemateri hanya mengandalkan slide persentasi saja.
Nyamannya nuansa ruangan persentasi, tergantung dari pemateri itu sendiri. Agar teknik persentasi berhasil dilakukan, pemanteri harus mampu menunjukkan antusiasnya. Timbulkan rasa percaya diri ketika proses persentasi berlangsung, membuat persentasi berjalan dengan lancar.
Jika pemateri tidak mampu membangun suasana, jangan heran jika banyak audien yang kemudian memilih kembali ke rumah.
-
Buatlah Pembukaan Unik
Dalam sebuah ilmu komunikasi, kesan pertama akan terus melekat dan bisa menjadi penentu keputusan di kemudian hari. Hal tersebut ternyata berlaku saat persentasi berlangsung.
Bayangkan saja jika pemateri memiliki kesan pertama sebagai sosok acuh, audien mana yang ingjn mendengarkan dirinya berbicara ? Oleh karena itu, kesan pertama sangat penting untuk membangun hubungan selanjutnya.
Hingga 3 menit pertama, bisa menjadi waktu yang sangat menentukan ke depannya. Karena pada menit pertama, bisa terlihat apakah audien tertarik mendengarkan kelanjutan materi yang akan disampaikan atau tidak.
Selagi memaparkan materi, pembicara perlu melihat gerak gerik dari audien yang hadir. Apabila audien terdengar semangat untuk mendengarkan materi yang disampaikan, maka komunikasi berjalan efektif.
Terdapat berbagai kasus adanya kegagalan dalam persentasi, akibat faktor yang sama. Kesalahan berulang tersebut, hanya karena pembicara tidak mampu mengkomunikasikan materi dengan baik.
Jangankan untuk melakukan kontak dengan audiennya, saat pembukaan berlangsung pembicara tidak mampu membukanya dengan menarik. Kesalahan teknik persentasi sejak awal, membuat persentasi ke depannya mengalami kegagalan.
-
Terlihat Santai Berhadapan Dengan Audien
Demam panggung bisa menyerang siapa saja, dan biasanya muncul ketika ingin berhadapan dengan audien dalam jumlah banyak. Tidak hanya terjadi pada para pemula, namun gejala ini bisa terjadi pada seseorang yang sudah profesional sekalipun.
Ketika panik menyerang, membuatnya terdiam membatu di tempatnya berdiri. Untuk mengurangi rasa gugup tersebut, anda bisa menyampaikan materi sambil berjalan santai.
Rasa gugup masih menguasai ? Kurangi dengan mengajak komunikasi audien. Sesekali dekati mereka dan berikan kesempatan pada mereka, untuk menanyakan pertanyaan maupun memberikan saran.
Dengan tidak adanya batasan antara pembicara dan audien, tubuh akan lebih rileks. Kedekatan yang dilakukan, membuat kedua belah pihak saling mempercayai.
-
Jangan Lupa Melakukan Kontak Mata
Teknik persentasi seperti kontak mata, ternyata penting dilakukan saat melakukan persentasi. Dengan menatap mata audien, secara otomatis pembicara sedang menjalin hubungan lebih intens kepada para audiennya.
Tidak perlu malu untuk melakukannya, karena pembicara hanya boleh melakukan kontak mata tidak lebih dari 3 detik. Hal ini sangat efisien untuk menjangkau audien dengan jumlah yang lebih sedikit.
Lalu bagaimana menjangkau audien dengan jumlah membludak ? Kontak mata tetap bisa dilakukan walaupun jumlah audien ratusan orang. Caranya dengan mengarahkan pandangan dengan sudut yang sekiranya mewakili audien yang hadir.
Apabila jumlahnya sangat banyak, pembicara secara bergantian melihat arah yang berbeda. Hal ini harus terus dilakukan, sembari memberikan materi.
Kontak mata yang dilakukan pembicara, bukan bertujuan untuk menggoda audiennya. Hanya saja, pembicara ingin menjalin ikatan selama persentasi berlangsung. Ketika pembicara melakukan kontak, audien dianggap ada dan diperhatikan.
Timbal baliknya, audien akan memperhatikan apa yang disampaikan oleh pembicara. Selama kontak mata berlangsung, jangan lupa sembari tersenyum. Teknik persentasi ini, manjur untuk mendapatkan perhatian audien.
-
Gunakan Teknologi Canggih Untuk Persentasi
Kecanggihan teknologi bisa dimanfaatkan untuk membuat slide persentasi. Dengan bantuan teknologi cangih, persentasi akan semakin menarik perhatian audien. Gunakan handled remote, agar anda bisa berjalan bebas mendekati audien.
Tanpa mengurangi fokus pada materi, pembicara dapat menunjukkan poin penting selagi berpindah tempat. Ditambah dengan pembawaan gaya santai, menunjukkan adanya kedekatan dengan audien yang hadir.
Sebelum melakukan persentasi, pembicara perlu menyiapkan berbagai macam hal yang akan disampaikan. Mulai dari bahan persentasi, slide persentasi, gaya bahasa yang digunakan, dan masih banyak yang lain.
Untuk memudahkan dalam penyampaian materi, gunakan berbagai media komunikasi seperti power point. Hanya dengan menyajikan beragam point penting, materi yang disampaikan sesuai dengan tema yang diangkat.
Apabila menggunakan power poin sebagai lembar persentasi, ada baiknya menuliskan poin pentingnya saja. Dari point tersebut, kembangkan materi yang ada menjadi menarik.
Tidak jarang pula, pemateri akan menggunakan berbagai template menarik dari situs free powerpoint templates. Dengan menggunakan template, slide persentasi siap dipertontonkan. Pemberi materi bisa menyisipkan beberapa gambar atau animasi bergerak untuk menarik perhatian.
-
Bersikap Profesional Di Segala Situasi
Pernakah anda mendapati pembicara terlambat menghadiri acara ? Apabila pembicara tersebut profesional, ia akan datang sebelum cara dimulai. Sembari menunggu jadwal persentasi, pembicara biasanya perlu menyiapkan diri terlebih dahulu sebelum tampil.
Ketika pembicara datang tepat waktu, maka jadwal persentas akan berjalan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Sikap profesional seorang pembicara, juga dapat dilihat ketika dirinya menjawab pertanyaan dari audien. Entah itu mendapatkan pertanyaan serius atau sekedar memberikan kritikan, seorang pembicara perlu menjawab pertanyaan tersebut dengan baik dan memilah kata yang akan digunakan.
Jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada audien yang bertanya, karena ikut meriahkan acara.Dengan teknik persentasi tersebut, pembicara tidak akan menyakiti hati audien.
Sebagai seorang pembicara, anda akan menjadi titik fokus saat persentasi dilakukan. Dengan pembawaan yang percaya diri di atas mimbar, audien akan mempercayai anda untuk membawakan materi.
Apabila gugup mulai menyerang, pembicara dapat melakukan interaksi kepada audien yang hadir. Dianjurkan untuk menyiapkan persiapan matang, sebelum mepersentasikan materi.