Budidaya Terong Membawa Keuntungan Yang Melimpah

Terong adalah salah satu jenis tanaman sayur yang dapat tumbuh pada tanah gembur. Tanaman terong sering kali ditanam karena perawatannya yang tidaklah sulit. Menanam terong dapat menghasilkan banyak keuntungan jika dilakukan dengan cara yang tepat. Tanaman tahunan semusim ini dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang nikmat dan tak sedikit manfaat yang dimilikinya bagi kesehatan tubuh, baik manusia maupun hewan.

Tanaman terong telah banyak dibudidayakan di Indonesia dengan berbagai ragam, seperti terong kopek, terong medan, terong gelatik, dan terong impor. Menariknya, tanaman terong memiliki banyak bentuk dan warna yang berbeda – beda mulai dari warna hijau hingga ungu, dan bentuk lonjong besar hingga bulat. Membudidayakan terong bukanlah aktivitas yang sulit, namun anda perlu memperhatikan beberapa hal penting sebelum melakukan penanaman. Beberapa hal yang sangat perlu untuk diperhatikan yaitu kondisi tanah, benih yang digunakan, iklim dan lain sebagainya.

Penyakit dan hama pun tentunya akan datang dan merusak keberadaan dari terong tersebut sehingga harus dilakukan pencegahan agar tidak mengganggu proses budidaya terong. Benih yang digunakan untuk menanam terong harus memiliki daya tumbuh sebesar 75 %. Penggunaan benih tersebut dapat memenuhi kebutuhan terong dengan luas satu hektar sebanyak 300 gram sampai dengan 500 gram. Perlu diperhatikan bahwa anda harus melakukan penyemaian benih terong terlebih dahulu sebelum menanamnya.

Anda dapat mempersiapkan tempat yang akan digunakan untuk menyemaikan benih dengan cara membuat bedengan yang tingginya 20 cm dan lebar 1 meter. Bedengan dapat dibuat menggunakan berbagai campuran arang sekam, tanah dan kompos menggunakan perbandingan yang tepat yaitu 1 : 1 : 1. Tak hanya benih, penanaman dan pengolahan tanah untuk menanam juga harus diperhatikan. Cangkullah lahan untuk menanam terong atau anda dapat melakukannya dengan membajak sedalam 30 cm. Sebelum menanam terong, pastikan bahwa tanah yang akan digunakan telah bersih dari kerikil dan gulma agar penanaman dapat dilakukan lebih mudah.

Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organic berupa pupuk kandang atau pupuk kompos dengan jumlah 15 ton setiap hektar. Taburkan pupuk tersebut diatas bedengan kemudian aduklah sampai merata. Ketahuilah bahwa sebelum bibit terong dipindahkan, anda harus menyiram bedengan menggunakan air karena tanaman terong sangat tidak tahan dengan lahan yang kering, setelah itu anda dapat memindahkan bibit tanaman terong dengan mengisinya setiap lubang dengan satu bibit terong.

Untuk perawatan tanaman terong pun juga dapat dilakukan dengan sangat sederhana. Anda dapat mecabut tanaman terong yang tidak sehat dan menggantinya dengan bibit baru. Mulailah untuk membudidayakan terong karena tak hanya mudah dalam penanaman dan perawatan, saat panen anda akan mendapatkan banyak hasil.

 

Scroll to Top