Dalam kehidupan sehari-hari, bisa dipastikan kita semua tidak bisa terlepas dari penggunaan gas untuk keperluan kehidupan sehari-hari. Misalnya saja untuk memasak, menyalakan pemanas air dan berbagai macam kegiatan yang memerlukan panas dari gas. Ada beberapa jenis gas yang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi dua jenis gas ini yang sering digunakan yaitu gas LPG dan LNG. Meskipun sama-sama termasuk gas keduanya mempunyai perbedaan. Ada kesempatan kali ini artikel ini akan mengupas tuntas mengenai perbedaan antara gas LPG dan LNG.
Mengenal Gas LPG
Pada dasarnya, gas LPG atau yang disebut juga dengan liquefied petroleum gas mempunyai komponen yang didominasi sebagian besar senyawa propana dan butana. Jenis gas ini mempunyai massa yang besar dari pada jenis LNG. Di dalam tabung LPG, mempunyai bentuk zat cair tapi pada suhu serta tekanan yang tetap normal.
Gas LPG yang keluar dari tabung akan langsung berubah wujud menjadi gas. Kapasitas tekanan yang dibutuhkan untuk bisa mencairkan gas ini adalah cukup rendah. Dengan begitu, Jenis gas ini lebih aman saat digunakan. Hal inilah yang membuat gas LPG menjadi lebih pas untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk kepentingan rumah tangga karena sifatnya yang mudah untuk disimpan dan bisa langsung dimanfaatkan untuk kepentingan sehari-hari.
Pada saat ini elpiji diproduksi oleh beberapa lapangan migas di mana salah satunya adalah dengan mengumpulkan minyak yang sudah menguap ketika keluar dari sumur pengeboran. Hal yang perlu diingat bahwa tidak semua gas yang berasal dari sumur pengeboran bisa dijadikan LPG. Saat ini produksi LPG di negara Indonesia mencapai kurang lebih 1,2 juta ton per tahunnya. Sementara itu, pada saat ini kebutuhan elpiji nasional mencapai 5 juta ton per tahunnya. Inilah yang menyebabkan Indonesia masih harus mengimpor LPJ.
Mengenal Tentang LNG
Setelah memahami mengenai apa itu gas elpiji, selanjutnya mari kita memahami mengenai gas LNG. LNG atau yang disebut juga dengan liquefied natural gas adalah jenis gas yang banyak didominasi oleh senyawa metana dan etana. Kedua senyawa tersebut didinginkan sehingga bisa menjadi cair pada suhu kurang lebih 150 derajat celcius sampai dengan 200 derajat celcius. Pemanfaatan gas LNG berbeda dengan elpiji. Jika gas elpiji langsung bisa digunakan atau dimanfaatkan, LNG tentu saja berbeda mana jenis gas ini memerlukan infrastruktur tertentu untuk bisa dimanfaatkan. Ini tentu saja menjadi lebih kompleks dalam penggunaannya.
Pengembangan LNG memerlukan sebuah kilang yang bisa mencairkan gas hingga mencapai suhu minus 150 sampai dengan 200 derajat celcius. Tentu saja ini memerlukan sebuah fasilitas pendingin serta tangki kriogenik yang tentunya memerlukan investasi yang cukup besar.
Pemanfaatan LNG juga memerlukan fasilitas yang bisa mengubah komponen LNG menjadi gas kembali. Ini disebut dengan LNG regasification. Di negara Indonesia pada saat ini baru mempunyai satu jenis fasilitas regasifikasi yang berada di PT Nusantara Regas yang terletak di teluk Jakarta. Selain fasilitas tersebut, di dalam pemanfaatan jenis gas ini juga memerlukan jaringan pipa yang akan disalurkan ke konsumen. Dengan kebutuhan temperatur yang rendah maka sangat jelas sekali jika tidak bisa diedarkan di dalam bentuk tabung seperti gas LPG.
Sudah jelas bukan perbedaan antara gas LPG dan LNG ? Keduanya merupakan zeolite molecular sieve. Keduanya sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Maka tidak heran jika banyak orang menggunakannya.